BERANDA

WWW.WINTIM2.COM

SELAMAT DATANG DAN SILAHKAN BERGABUNG

WWW.WINTIM2.COM

Kamis, 30 Desember 2010

KETIDAK MAMPUAN MENGGUNAKAN BAKAT

Albert Einsten berkata, “ Saya kira, saya hanya menggunakan 25% dari kemampuan intelektual saya dalam hidup saya.”
Menurut William James, “Manusia hanya menggunakan 10-12% potensinya.”
Bagian paling menyedihkan dalam hidup manusia adalah bahwa saat mereka mati masih banyak hal yang ingin dilakukan. Mereka tidak hidup ketika berada dibumi.
Mereka menjadi berkarat, bukan susut karena sering dipakai. Saya lebih suka susut karena sering dipakai ketimbang berkarat.
Kata-kata paling menyedihkan dalam hidup hidup adalah” Seharusnya saya sudah...”
Menjadi berkarat jangan dicampuradukan dengan kesabaran. Kesabaran adalah keputusan sadar, bersifat aktif, mencakup ketekunan dan tekad.
Ada seseorang bertanya kepada seorang tua,” Apakah beban hidup yang paling berat ?”
Dia menjawab,” Beban hidup yang paling berat adalah ketika tidak ada beban yang harus dipikul.”

MEMBENTUK KEBIASAAN BAIK


Kebanyakan perilaku kita adalah kebiasaan.
Perilaku muncul secara otomatis tanpa harus dipikirkan.
Karakter adalah keseluruhan dan kebiasaan kita.
Jika seseorang mempunyai kebiasaan positif, maka dia dianggap memiliki karakter positif.
Seseorang dengan kebiasaan negatif memiliki karakter negatif.
Kebiasaan jauh lebih kuat dari logika dan pertimbangan. Kebiaasan dimulai dari terlalu lemah untuk dirasakan, dan berakhir menjadi terlalu kuat untuk dihindari. Kebiasaan dapat terbentuk karena kegagalan atau tekad. Saya ingat semasa kecil, orang tua saya mengatakan, “Kamu seharusnya membentuk kebiasaan yang baik karena kebiasaan akan membentuk karakter.”

PERHATIAN

Suatu hari, seorang anak laki-laki berusia 10 tahun pergi ke sebua toko es krim, duduk disebuah meja dan bertanya kepada pelayan,”Berapa harga es krim horen?
Pelayan menjawab,” Tujuh puluh lima sen.” Anak itu mulai menghitung uang di tangannya. Kemudian ia bertanya berapa harga es krim mangkuk kecil. Pelayan itu menjawab dengan tidak sabar,”Enam puluh lima sen.”
Anak itu berkata,”Saya akan membeli es krim mangkuk kecil.” Dia memakan es krimnya, membayarnya, kemudian pulang.
Ketika pelayan itu kembali untuk membereskan meja, dia terkesan.
Di bawah mangkuk ada sepuluh uang logam satu sen sebagai uang tip.
Anak kecil itu mempunyai perhatian kepada pelayan sebelum dia memesan es krimnya. Dia menunjukkan kepekaan dan kepedulian. Dia berpikir tentang orang lain sebelum memikirkan dirinya sendiri.

Jika kita semua berpikir seperti anak kecil itu, maka kita akan memilikil lingkungan yang indah untuk hidup. Tunjukkan perhatian, kesopanan, dan kehalusan budi. Tunjukkan perhatian, kesopanan, dan kehalusan budi. Pikiran yang penuh perhatian menunjukkan sikap budi.

KECEMBURUAN-MENTALITAS KEPITING

Apa itu mentalitas kepiting ?
Tahukah Anda bagaimana orang menangkap kepiting ?
Mereka memasangnya sebuah kotak dengan mengisi satu sisi terbuka agar kepiting masuk ke dalamnya. Kotak tersebut tidak tertutup. Jika kotak tersebut telah penuh dengan kepiting mereka menutup sisi yang terbuka. Kepiting-kepiting di dalam kotak itu dapat dengan mudah merayap keluar dan bebas melalui bagian atas kotak yang tidak tertutup. Namun hal ini tidak terjadi, karena mentalitas kepiting. Ketika ada satu kepiting yang merayap ke atas, maka kepiting yang lain akan menariknya ke bawah, dan tak satupun dari kepiting itu yang dapat keluar. Coba tebak, bagaimana akhirnya ? Mereka semua akan dimasak.

Hal yang sama terjadi pula pada orang-orang yang dibelit kecemburuan. Mereka tidak bergerak maju dalam hidup dan menghambat keberhasilan orang lain. Kecemburan adalah tanda dari harga diri yang rendah. Kecemburuan adalah ciri yang universal. Tantangan terbesar adalah ketika kecemburan menjadi karakter nasional. Negara akan mengalami degenerasi yang menimbulkan konsekuensi-konsekuensi berbahaya bagi generasi-generasi yang akan datang . kecemburan merusak masyarakat

Kamis, 23 Desember 2010

KREDIBILITAS

Apa Anda pernah mendengar kisah tentang Anak gembala yang beteriak karena ada serigala. Anak itu berteriak “ Tolong, tolong... ada serigala.”
Orang-orang desa mendengar teriakannya dan datang untuk menolongnya. Tetapi ketika mereka tiba di sana, mereka tidak melihat ada serigala dan anak itu menertawakan mereka.
Mereka pulang. Hari berikutnya, anak itu melakukan hal yang sama dan hal yang sama pula terjadi.
Kemudia suatu hari, ketika anak itu gembala sedang mengembalakan dombanya, ia sungguh-sungguh melihat serigala dan segera berteriak minta tolong. Orang-orang di desa mendengarnya tetapi tidak seorangpun yang datang untuk menolongnya. Mereka berpikir bahwa itu hanya tipu muslihat seperti biasanya dan merea tidak mempercayainya.

Anak gembala itu kehilangan dombanya karena dimakan serigala.

Apakah makna cerita ini ?
- Jika kita berbohong, maka kita akan kehilangan kredibilitas
- Jika kita kehilangan kredibilitas, bahkan ketika kita mengatakan kebenaran, tak seorangpun yang akan mempercayai kita.

JANGAN MENYEBAR GOSIP

Ingatlah… orang yang suka menceritakan orang lain (Gosip) pada Anda juga menceritakan Anda pada orang lain.

Bercerita gosip dan berbohong sangat erat hubungannya.
Gosip yang didengar sehasta tetapi akan di ceritakan sedepa. Orang yang menyukai gossip tidak memperdulikan urusannya sendiri karena dia tidak punya peduli dan tidak punya urusan.

Seorang yang menyukai gosip lebih tertarik pada apa yang terdengar, bukan apa yang didengarnya.

Gosip adalah seni untuk mengatakan seni untuk mengatakan sesuatu yang tidak seharusnya dikatakan dengan tidak merahasiakan apapun.

Gosip dapat menimbukan fitnah. Orang-orang yang mendengar gosip sama bersalahnya dengan orang yang menyebar gosip.

Gosip biasanya akan terjebak pada mulutnya . Gosip tidak menghormati keadilan. Gosip menyakitkan hati, menghancurkan hidup, licik, dan jahat. Gosip sulit ditelusuri karena tidak berwajah dan tidak bernama. Gosip menodai reputasi, menjatuhkan pemerintah, meretakkan perkawinan, meruntuhkan karir, membuat orang tak berdosa menangis, menyebabkan sakit jiwa dan tidak bisa tidur.

Jika Anda menyukai Gosip tanyakan pada diri Anda :
- Apakah itu benar ?
- Apakah baik ?
- Apakah perlu ?
- Apakah saya menyebar gosip ?
- Dan lain sebagainya...

Usahakan agar tida menyebar gosip. Ingat kata-kata yang dangkal berasal dari mulut yang besar.

Selasa, 21 Desember 2010

BELAJAR MENYUKAI HAL-HAL YANG HARUS DILAKUKAN

Ada hal-hal yang harus dilakukan meskipun kita tidak menyukainya atau pun...
Contoh : Ibu yang harus membesarkan anak-anak mereka.
Mereka tidak mengangapnya sebagai sesuatu yang menyenangkan dan suatu permainan, tetapi bahkan banyak ibu yang merasakan sebagai beban yang menyusahkan.
Tetapi jika kita belajar menyukai pekerjaan kita, hal yang tidak mungkin dapat menjadi mungkin.

Mulailah dengan melakukan apa yang penting, kemudian apa yang mungkin, dan tanpa terasa Anda telah melakukan sesuatu yang tidak mungkin. (ST. Francis Of Assisi)

MANUSIA SEUTUHNYA

Saya percaya pada pendekatan holistik. Kita bukan hanya tangan dan kaki, tetapi manusia seutuhnya. Manusia yang utuh pergi bekerja, dan manusia yang utuh pula pulang ke rumah. Kita membawa masalah-masalah keluarga ke tempat kerja dan masalah-masalah pekerjaan ke dalam keluarga.

Apa yang terjadi jika membawa masalah keluarga ke tempat kerja ?
Tentu tingkat stres kita akan meningkat dan produktivitas akan menurun.
Demikian pula sebaliknya, masalah pekerjaan yang kita bawa pulang ke rumah akan berdampak terhadap aspek kehidupan sosial kita.

Renungkanlah hal tersebut di atas dan ramalkan ke dalam pengalaman permasalahan kedewasaan dan terapkan dalam kehidupan keluarga dan pekerjaan Anda, bagaimana kita harus bersikap untuk kebahagian kita dan keluarga yang seutuhnya.

LADANG PERMATA


Ada seorang petani di Afrika yang hidup bahagia.
Dia bahagia karena di puas.
Dia puas karena dia bahagia.
Suatu hari datanglah seorang bijak dan bercerita kepadanya tentang keindahan permata.
Orang bijak itu berkata, “ Jika Anda memiliki sebutir permata sebesar ibu jari, Anda dapat memiliki kota sendiri dan Jika Anda memiliki permata sebesar kepalan tangan, Anda mungkin dapat memiliki Negara sendiri. Lalu orang bijak itu pergi.

Malam harinya si petani tidak dapat tidur. Dia merasa tidak bisa bahagia dan belum puas.
Dia tidak bahagia karena merasa belum puas dan belum puas karena merasa tidak bahagia.

Pagi berikutnya dia memutuskan untuk menjual tanah pertaniannya, membekali keluarganya dan mencari permata.
Dia mencari keseluruh afrika dan tidak menemukan apa-apa.
Dia mencari keseluruh eropa juga tidak menemukan apa-apa.
Ketika tiba di spanyol, dia sudah bangkrut baik secara emosi, fisik maupun keuangan.
Karena sangat kecewa, dia bermaksud bunuh diri dan menceburkan diri ke sungai Barcelona.

Di kampung halamanya, orang yang membeli tanah pertaniannya sedang memberi minum onta-ontanya dari aliran sungai yang melintasi tanah pertanian tersebut.
Di seberang aliran sungai, sinar matahari menyinari sebuah batu yang memantulkan cahaya seperti pelangi. Dia membayangkan akan tampak indah jika batu tersebut dipasang di dinding perapiannya. Dia mengambil batu itu dan meletakannya di ruang keluarga.

Sore itu orang bijak itu datang lagi dan melihat batu itu bersinar. Orang bijak bertanya, “ Apakah hafiz sudah kembali ?”
Pemilik baru itu menjawab, “belum, kenapa Anda bertanya demikian ?”
Orang bijak itu menjawab,”karena saya melihat batu itu adalah permata, saya mengenalinya saat saat saya melihatnya”.
Pemilik permata itu berkata, “bukan, ini hanya sejenis batu yang saya ambil dari aliran sungai, mari saya tunjukkan kepada Anda, di sana masih banyak lagi.”
Mereka pergi dan mengambil beberapa contoh untuk dianalisa.
Benar batu-batu itu adala PERMATA.

Mereka baru mengetahui bahwa di tanah pertanian itu dipenuhi berhektar-hektar permata.

Apakah makna cerita ini ?

Jika sikap kita benar, maka kita akan menyadari bahwa kita semua berjalan di atas ladang permata. Peluang selalu ada dibawah pijakan kita. Kita tidak perlu mencari kemana-mana. Satu hal yang diperlukan hanyalah mengenalinya.

Rumput dihalaman lain selalu tampak lebih hijau.

Ketika kita melirik rumput di halaman lain, ada orang lain yang melirik rumput dihalaman kita. Mereka mungkin akan senang bertukar halaman dengan kita.

Ketika orang tidak mengetahui bagaimana mengenali peluang, mereka akan mengeluh bising ketika peluang mengetuk.

Peluang yang sama tidak akan mengetuk dua kali. Pada kali kedua, bisa menjadi lebih baik bahkan lebih buruk, tetapi selalu tidak akan sama.