BERANDA

WWW.WINTIM2.COM

SELAMAT DATANG DAN SILAHKAN BERGABUNG

WWW.WINTIM2.COM

Minggu, 18 Desember 2011

KISAH ”WILMA RUDOLPH”

Wilma Rudolph dilahirkan disebuah keluarga miskin di Tennessee. Pada usia empat tahun, dia menderita radang paru-paru dan demam jenkering, sebuah kombinasi berbahaya yang diserta kelumpuhan karena polio. Dia harus menggunakan penyanggah dan dokter mengatakan bahwa dia tidak akan pernah menapakkan kakinya ke tanah. Tetapi ibunya memberi semangat kepadanya, ibunya mengatakan kepada Wilma bahwa dengan kemampuan yang diberikan Tuhan, ketekunan dan keyakinan, dia dapat melakukan segala sesuatu yang dia inginkan. Wilma mengatakan saya ingin menjadi orang tercepat dunia di lintasan lari.” Pada usia sembilan tahun, dia melanggar nasehat dokter dan membuang tongkatnya, lalu melakukan langkah pertama, yang dikatakan para dokter tidak akan pernah dilakukannya. Pada usia 13 tahun, dia mengikuti lomba lari untuk pertama kalinya, dari awal sampai akhir. Dan kemudian dia terus melakukan lomba lari yang kedua, ketiga dari awal sampai akhir. Sampai suatu hari dia menjuarai lomba. Pada usia 15 tahun dia masuk ke Tennesee State University, dimana dia bertemu dengan seorang pelatih bernama Ed temple. Wilma mengatakan kepadanya,”Saya ingin menjadi perempuan tercepat di lintasan lari dunia.” Temple berkata,”Dengan semangat yang Anda miliki, tak ada seorangpun yang dapat menghentikan Anda, dan selain itu saya akan membantu Anda.” Tibalah di hari saat dia mengikuti olimpiade, dan di olimpiade dia bertanding dengan orang-orang terbaik dari yang terbaik. Wilma bertanding dengan seorang wanita yang bernama Jutta Heine yang belum pernah terkalahkan. - Perlombaan pertama adalah 100 Meter. Wilma mengalahkan Jutta, dan memenangkan medali emas pertamanya. - Perlombaan kedua adalah 200 Meter. Dan kembali Wilma mengalahkan Jutta, dan berhasil memperoleh medali emas keduanya. - Perlombaan ketiga adalah 400 Meter Estafet, pelari tercepat selalu berlari di putaran terakhir dan mereka adalah pelari andalan dari timnya masing-masing. Tiga orang pertamanya berlari dan berganti membawa tongkat dengan mudah. Ketiga tiba giliran Wilma, dia menjatuhkan tongkat itu, tetapi Wilma melihat Jutta melesat di lintasan lain, dia memungut tongkatnya dan berlari seperti mesin, dan mengalahkan Jutta untuk ketiga kalinya dan memenangkan medali emas ketiga. Ini menjadi sejarah bahwa seorang perempuan penderita kelumpuhan menjadi perempuan tercepat di dunia di olimpiade 1960. Pelajaran apakah yang dapat kita ambil dari cerita Wilma Rudolph. Pelajaran ini mengajarkan kepada kita bahwa orang sukses berhasil bukan tanpa rintangan.

Tidak ada komentar: