BERANDA

WWW.WINTIM2.COM

SELAMAT DATANG DAN SILAHKAN BERGABUNG

WWW.WINTIM2.COM

Selasa, 26 Juli 2011

" Semoga Ramadhan Tahun ini Penuh Makna"


Sebentar lagi kita akan memasuki bulan Ramadhan 1432 H. Sebentar lagi kita akan bersua dengan tamu agung Bulan Ramadhan dengan segenap keindahan, keberkahan, dan kemuliaannya. Mari sambut Ramadhan 1432 H dengan sukacita sembari menyiapkan diri kita agar Ramadhan tahun 1432 H menjadi ramadhan yang terbaik bagi kita. Karena, boleh jadi kita tidak bersua lagi dengan Ramadhan tahun-tahun berikutnya. Mari jadikan Ramadhan tahun ini sebagai momentum perubahan diri, keluarga dan masyarakat
Ramadhan Bulan Ampunan
Salah satu keistimewaan bulan Ramadhan adalah Allah SWT membuka peluang lebar-lebar bagi kita untuk membersihkan dosa dan kesalahan yang selama ini dilakukan asal kita melaksanakan puasa Ramadhan dengan landasan iman dan ikhlas serta tidak melakukan dosa-dosa besar. Tentang hal ini, Nabi menyatakan:
Siapa saja yang berpuasa pada bulan Ramadhan dengan landasan iman dan ikhlas akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. (HR Ahmad).
Shalat lima waktu, Jumat ke Jumat, dan Ramadhan ke Ramadhan menghapus dosa di antaranya selama dosa-dosa besar dijauhi. (HR Muslim).
Saking bersihnya kita dari dosa, sekeluar kita dari Ramadhan, kuta digambarkan bagaikan baru dilahirkan kembali oleh ibu kita.
Siapa saja yang berpuasa dan shalat malam (tarawih) karena iman dan ikhlas akan keluar dari dosanya seperti hari dia dilahirkan oleh ibunya. (HR Ibn Majah dan al-Baihaqi).
Begitu mudahkah Allah SWT mengampuni dosa-dosa kita? Jawabnya, ya. Yakinlah, Allah SWT pasti akan menerima tobat kita.
Sesungguhnya Allah pasti menerima tobat hamba-Nya selama belum mengalami sakratulmaut. (HR at-Tirmidzi).
Bahkan dalam hadis yang lain dijelaskan bahwa Allah SWT sesungguhnya sangat bergembira menyaksikan hambanya yang-meski berlumuran dosa-datang untuk bertobat lebih bergembira dibandingkan dengan orang yang dalam perjalanan di padang pasir menemukan kembali ontanya yang penuh perbekalan, yang sebelumnya hilang.
Muslim yang baik bukanlah orang yang tidak pernah melakukan kesalahan, karena itu tidak mungkin. Sudah menjadi tabiat manusia melakukan kesalahan dan kekhilafan. Di samping dorongan hawa nafsu dan tarikan lingkungan juga karena memang setan telah berjanji akan terus menggoda manusia. Akan tetapi, kata Nabi, sebaik-baik orang yang melakukan kesalahan adalah yang bersegera bertobat.
Setiap manusia berbuat kesalahan dan sebaik-baik orang yang melakukan kesalahan adalah mereka yang mau bertobat. (HR Ad-Darimi).
Jadi, sudahkan Anda bertobat? Alhamdulillah bila sudah. Salah satu syarat tobat kita diterima Allah adalah, seperti dalam ayat di atas, kita berjanji untuk tidak mengulangi kesalahan itu. Di sinilah peran penting puasa yang disebut Nabi bagaikan benteng untuk kita tidak melakukan kesalahan.
Puasa bagaikan benteng (yang mencegah perbuatan keji dan mungkar). (HR al-Bukhari).
Kemuliaan Ramadhan
Ramadhan memang bulan mulia. Di dalamnya terdapat malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Dalam bulan Ramadhan pula diturunkan al-Quran sebagai petunjuk hidup manusia, penjelas dan pembeda antara yang haq dan yang batil.
Bulan Ramadhan yang di dalamnya diturunkan al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia, penjelas dari petunjuk itu, dan pembeda. (QS al-Baqarah [2]: 185).
Begitu banyak pujian Allah untuk bulan Ramadhan dan keistimewaan yang diberikan Allah untuk orang-orang yang berpuasa. Berbeda dengan ibadah yang lain, puasa dinyatakan untuk Allah sendiri:
Setiap amal manusia untuknya kecuali puasa. Puasa untuk-Ku dan Aku yang akan membelasnya. (HR al-Bukhari dan Muslim).
Bahkan dikatakan, bau mulut orang yang berpuasa (dan itu wajar karena seharian tidak kemasukan makanan atau minuman) ternyata pada sisi Allah lebih harum daripada bau minyak kesturi.
Sungguh, demi Zat yang jiwa Muhammad berada dal;am genggaman-Nya, bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah pada Hari Kiamat darpada wangi minyak kesturi. (HR Muslim).
Dalam bulan Ramadhan, Allah yang Maha Pemurah menjadi lebih pemurah lagi. Dilipatkangandakan-Nya perhitungan pahala orang yang berbuat kebajikan. Siapa saja yang melakukan ibadah sunnah dihitung melakukan kewajiban dan yang melakukan kewajiban dilipatkangandakan pahalanya 70 kali dibandingkan dengan melakukan kewajiban di luar bulan Ramadhan.
Siapa saja yang mendekatkan diri kepada Allah dengan kebajikan (sunnah), dinilai sama melakukan fardhu di bulan lain. Siapa saja yang melakukan fardhu, dinilai 70 kali melakukan fardhu di bulan lain. (HR Ibn Khuzaimah).
Bahkan Allah juga akan menambah rezeki orang-orang beriman di bulan puasa ini.
Sesungguhnya engkau akan dinaungi bulan yang senantiasa besar lagi penuh berkah, bulan yang di dalamnya ada suatu malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Ramadhan adalah bulan sabar dan sabar pahalanya surga. Ramadhan adalah bulan pemberian pertolongan dan bulan Allah menambah rezeki orang Mukmin. (HR al-Bukhari dan Muslim).
Dikatakan juga bahwa puasa memberikan kebahagiaan kepada yang melakukan, yakni ketika berbuka dan ketika bertemu Allah SWT kelak.
Untuk orang yang berpuasa ada dua kebahagiaan: ketika berbuka, ia senang dengan bukanya; ketika berjumpa dengan Allah kelak, ia senang dengan puasanya. (HR Muslim).
Benar sekali. Sepanjang hidup kita, tak terhitung sudah kita makan berbagai makanan. Akan tetapi, mengapa setiap berbuka, kita merasakan sesuatu yang berbeda. Ada perasaan lega, syukur, nikmat dan bahagia yang tak terkatakan. Semua itu tentu hanya bisa dirasakan oleh orang yang menjalankan puasa. Tidak aneh, saat berbuka adalah waktu yang ditunggu-tunggu oleh siapapun yang berpuasa.
Tentang kebahagiaan kedua, yakni saat bertemu dengan Allah, Nabi menyatakan bahwa puasa akan memberikan syafaat (pertolongan) kepada yang melakukannya dan menghindarkannya dari jilatan api neraka.
Puasa dan al-Quran akan memberi syafaat pada Hari Kiamat. Berkata Puasa, “Ya Tuhan, Engkau larang hamba-Mu makan dan memuaskan syahwat pada siang hari, dan sekarang ia meminta syafaat padaku karena itu.” (HR Ahmad).
Tidak berpuasa seorang manusia satu hari dalam jihad fi sabilillah kecuali dengan itu Allah menghindarkan dirinya dari neraka selama tujuh puluh tahun. (HR al-Bukhari dan Muslim).
Tentang indahnya bulan Ramadhan, Nabi yang mulia mengatakan:
Seandainya manusia mengetahui kebaikan-kebaikan bulan Ramadhan, niscaya mereka mengharapkan sepanjang tahun adalah bulan Ramadhan. (HR Ibn Abi Dunya).
Bagaimana dengan kita, apakah juga mengharapkan sepanjang tahun menjadi bulan Ramadhan?
Dapat Apa?
Pertanyaan penting setelah kita melaksanakan puasa Ramadhan sekian hari lamanya adalah, apa yang sudah kita dapatkan dari puasa kali ini? Jawabannya tentu berpulang pada bagaimana kita memaknai puasa Ramadhan itu sendiri. Bila puasa dimaknai sekadar tidak makan dan minum serta tidak melakukan yang membatalkan puasa, tentu hanya itu pula yang bakal didapat. Puasa memang merupakan ibadah dalam bentuk tidak mengkonsumsi makanan dan minuman serta tidak melakukan hal yang membatalkan puasa pada siang hari Ramadhan. Itu betul. Akan tetapi, Nabi sendiri menyatakan:
Bukanlah puasa dari sekadar menahan makan dan minum tapi puasa yang sesungguhnya adalah menahan dari laghwu dan rafats. (HR Ibn Khuzaimah).
Itu menunjukkan bahwa ada makna yang lebih dalam dari sekadar menahan lapar dan dahaga.
Selama puasa, kita dilarang makan dan minum serta berhubungan seksual dengan istri atau suami kita. Padahal, makanan dan minuman itu halal, serta suami atau istri pun juga halal. Ternyata, dengan tekad dan kemauan yang besar, kita bisa. Nah, bila untuk menjauhi yang halal saja bisa, mestinya dengan tekad yang sama, semua perkara yang haram, lebih bisa lagi kita ditinggalkan.
Puasa Ramadhan memang adalah bulan riyâdhah (latihan) untuk meningkatkan kemauan kita untuk taat kepada aturan Allah. Bila berhasil, kelak di penghujung bulan Ramadhan kita benar-benar bisa disebut muttaqîn (orang yang bertakwa), yakni orang yang mempunyai kemauan yang kuat untuk senantiasa melaksanakan perintah dan menjauhi larangan Allah SWT. Artinya, semestinya pada bulan lain setelah Ramadhan, kita menjadi lebih taat kepada syariat-Nya.
Lalu, mengapa kenyataannya tidak demikian? Tetap saja, kemaksiatan terjadi di mana-mana. Karena negeri ini rakyatnya mayoritas Muslim, pelaku kejahatan juga tentu kebanyakan Muslim. Pelacuran dan perjudian marak di mana-mana; pornografi dan pornoaksi tetap saja terjadi; korupsi makin menjadi-jadi; dan sebagainya. Jika demikian, mana pengaruh puasa yang setiap tahun dilaksanakan?
Kita ternyata memang selama ini kurang peduli terhadap esensi ibadah. Shalat rajin, maksiat juga rajin. Haji ditunaikan, korupsi digalakkan. Bacaan al-Quran dilombakan, tetapi ajarannya dilecehkan. Benarlah kata Nabi:
Betapa banyak orang berpuasa tidak mendapatkan apa-apa kecuali lapar dan betapa banyak orang yang menghidupkan malam tidak mendapatkan apa-apa kecuali begadangnya saja. (HR Ibn Majah).
Mau sampai kapan kita begini terus? Wallâhu a‘lam bi ash-shawâb.

Khutbah Rasulullah SAW Dalam Menyambut Bulan Ramadhan Yang Penuh Berkat

Wahai Manusia,

Sungguh telah datang pada kalian bulan Allah dengan membawa berkah, rahmat dan maghfirah. Bulan yang paling mulia di sisi Allah. Hari-harinya adalah hari-hari yang paling utama. Malam-malamnya adalah malam-malam yang paling utama. Jam demi jamnya adalah jam-jam paling utama. Inilah bulan ketika kamu diundang menjadi tetamu Allah dan dimuliakan oleh-Nya. Di bulan ini nafas-nafasmu menjadi tasbih, tidurmu ibadah, amal-amalmu diterima dan doa-doamu diijabah. Bermohonlah kepada Allah Rabb-mu dengan niat yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbingmu untuk melakukan shiyam dan membaca Kitab-Nya. Celakalah orang yang tidak mendapat ampunan Allah di bulan yang agung ini.

Kenanglah dengan rasa lapar dan hausmu, kelaparan dan kehausan di hari kiamat. Bersedekahlah kepada kaum fuqara dan masakin. Muliakanlah orang-orang tuamu, sayangilah yang muda, sambungkanlah tali persaudaraanmu,
jaga lidahmu, tahan pandanganmu dari apa yang tidak halal kamu memandangnya dan pendengaranmu dari apa yang tidak halal kamu mendengarnya.

Kasihilah anak yatim niscaya dikasihi manusia anak-anak yatimmu. Bertaubatlah kepada Allah dari dosa-dosamu.
Angkatlah tangan-tanganmu untuk berdoa pada waktu-waktu shalatmu karena itulah saat-saat yang paling utama
ketika Allah 'Azza wa Jallaa memandang hamba-hamba-Nya dengan penuh kasih. Dia menjawab mereka ketika mereka menyeru-Nya, menyambut mereka ketika mereka memanggil-Nya dan mengabulkan mereka ketika mereka berdoa kepada-Nya.

Wahai manusia !
Sesungguhnya diri-dirimu tergadai karena amal-amalmu maka bebaskanlah dengan istighfar. Punggung-punggungmu berat karena beban (dosa)mu maka ringankanlah dengan memperpanjang sujudmu.

Ketahuilah
Allah Ta'ala bersumpah dengan segala kebesaran-Nya bahwa Dia tidak akan mengazab orang-orang yang shalat dan sujud, dan tidak akan mengancam mereka dengan neraka pada hari manusia berdiri di hadapan Rabb al 'alamin.

Wahai manusia !
Barangsiapa diantaramu memberi buka kepada orang-orang mu`minin yang berpuasa di bulan ini maka di sisi Allah nilainya sama dengan membebaskan seorang budak dan ia diberi ampunan atas dosa-dosanya yang lalu.

(Sahabat-sahabat bertanya, "Ya, Rasulullah! Tidaklah kami semua mampu berbuat demikian".

Rasulullah meneruskan:
Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan sebiji kurma. Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan seteguk air.

Wahai manusia
Siapa yang membaguskan akhlaqnya di bulan ini ia akan berhasil melewati shirath pada hari ketika kaki-kaki tergelincir. siapa yang meringankan pekerjaan orang-orang yang dimiliki tangan kanannya (pegawai atau pembantu) di bulan ini, Allah akan meringankan pemeriksaan-Nya di hari Kiamat. Barangsiapa menahan kejelekannya di bulan ini, Allah akan menahan murka-Nya pada hari ia berjumpa dengan- Nya.

* Barangsiapa memuliakan anak yatim di bulan ini, Allah akan memuliakannya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.
* Barangsiapa menyambungkan tali persaudaraan (silaturrahim) di bulan ini, Allah akan menghubungkan dia dengan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.
* Barangsiapa melakukan shalat sunat di bulan ini, Allah akan menuliskan baginya kebebasan dari api neraka.
* Barangsiapa melakukan shalat fardlu baginya ganjaran seperti melakukan 70 shalat fardlu di bulan yang lain.
* Barangsiapa memperbanyak shalawat kepadaku di bulan ini, Allah akan memberatkan timbangannya pada hari ketika timbangan meringan.
* Barangsiapa di bulan ini membaca satu ayat al Quran, ganjarannya sama seperti mengkhatam al Quran pada bulan- bulan yang lain.

Wahai manusia !
Sesungguhnya pintu-pintu syurga dibukakan bagimu maka mintalah kepada Tuhanmu agar tidak pernah menutupkannya bagimu. Pintu-pintu neraka tertutup maka mohonlah kepada Rabbmu untuk tidak akan pernah d dibukakan bagimu.

Setan-setan terbelenggu maka mintalah agar ia tak lagi pernah menguasaimu. Amirul Mukminin karamallahu wajha berkata, "Aku berdiri dan berkata, ya Rasulullah! Apa amal yang paling utama di bulan ini ?"

Jawab Nabi' "Ya Abal Hasan ! Amal yang paling utama di bulan ini adalah menjaga diri dari apa yang diharamkan Allah..

Alhamdulillaahi rabbal 'aalamiin.